cara mudah bikin motor kencang
ini dia tempat nya tuner
>Atas atau Bawah?
Ada
mitos beredar di kalangan penggemar ubahan mesin Yamaha Jupiter-Z.
Katanya sih nggak bisa dipapas di bagian atas. Seandainya permukaan atas
blok silinder dipangkas lebih dari 1,5 mm, permukaan penahan busing
tipis. Akibatnya, busing mudah goyang saat dipasang ke silinder head.
Namanya
juga mitos yang bahasa sederhananya bisa dibiliang konon alias kabar
angin. Mesti dibuktikan langsung supaya nggak membingungkan. “Makanya
banyak orang yang papas blok Jupiter-Z lebih dari 1,5 mm di ambil bagian
bawah. Bubut atas dianggap nggak aman,” beber Adriansyah, mekanik
Kanzen Racing Team, Jakarta.
“Bukan
itu saja problemnya kalau papas blok silinder Jupiter-Z. Hubungannya
sama rantai keteng,” tambah Abdul Malik, tunner Yamaha Tunggal Jaya,
Serang, Banten.
Coba
dilacak dulu kenapa mesti papas blok silinder. Salah satu alasan
utamanya adalah untuk meningkatkan kompresi. Bisa dipapas 1 mm, tanpa
berpengaruh sama kerja rantai keteng. “Masalahnya berbeda kalau dipapas
lebih dari 1 mm. Pastinya gigi sentrik ganti pakai punya Yamaha Vega,”
bilang Malik yang asli Betawi.
Setelah
dipapas lebih dari 1 mm, panjang rantai ketang Jupiter-Z jadi
persoalan. Rantai kepanjangan kalau masih pakai rantai bawaan. “Rantai
keteng Jupiter-Z 86 mata. Kalau Vega-R, ukurannya 84. Itu problem yang
sebenarnya,” ungkap Malik.
Silakan
bubut lebih dari 1 mm. Kata Malik ada yang cari aman kalau papas sampai
2 mm. Paling aman dikurangi 1 mm bagian atas dan 1 mm bagian bawah
blok. “Cuma cari aman. Kalau 2 mm di bagian bawah blok terlalu mepet
sama crankcase,” ujar Malik yang berambut kriting.
>Rantai Keteng Substitusi
Akibat
memapas silinder drastis dan naik stroke, blok silinder berubah ukuran.
Bisa berkurang atau malah bertambah panjang. Akibatnya, rantai keteng
standar tentu sudah tidak bisa dipakai lagi. Solusinya harus subtitusi
pakai punya motor lain.
Efek
papas silinder, tidak repot cari gantinya. “Keteng standar masih bisa
dipakai, tinggal cari setingan. Bisa dicari pada mendemnya kepala
piston, atau ngencengin tensioner. Yang pasti, dicari agar nggak
kendur,” terang Ahon, mekanik handal khusus motor korek 4-tak from
Depok.
Ada
langkah efektif dibanding pusing cari setingan di langkah piston atau
utak-atik tonjokan tensioner. Maksudnya tentu biar rantai enggak kendur.
“Misal di Jupiter, tinggal ganti pakai satu set punya Vega,” terang
Yong Mustafa, kiliker Kemayoran, yang juga jago bikin motor kencang drag
atau kohar alias korek harian.
Penggantian
itu harus berikut gigi sentriknya. Soalnya bukan cuma jumlah rantai
yang lebih pendek dan kecil. Gigi sentrik juga beda. “Yang sama dengan
Vega cuma Honda Grand. Kalau motor lain sama, cuma beda di panjang,”
tambah Ahon lagi.
Nah,
untuk motor yang naik stroke, persoalannya pasti mencari rantai keteng
lebih panjang. “Naik stroke di atas 10 mm, lazimnya pakai punya Tiger,
Karisma atau Satria F-150. Itu bisa diterapkan untuk banyak motor.
Termasuk Mio yang mau naik stroke. Soalnya, jumlah mata rantai keteng
Karisma atau Tiger lebih dari 92 mata,” beber Adlan Songa, mekanik Putra
Zidan di Jl. Joglo, Tangerang.
Sementara,
untuk motor Suzuki, Smash bisa ambil punya Shogun 125. Kan jumlah mata
rantai keteng Smash hanya 88 mata. Kalau butuh lebih panjang, bisa ambil
punya Shogun yang 92 mata,” papar Herman Lo, nama lain Ahon.
Pas
ketemu persoalan kebutuhan keteng nanggung, diakali dengan pemotongan
jumlah mata. “Standarnya kurang panjang, sementara kalau ganti malah
jadi kepanjangan, maka bisa dipotong. Seperti mata rantai biasa, minimal
2 mata,” terang Ahon yang juga sering naikin stroke.
Ada
juga kiat Ahon lain. Substitusi bisa diambil dari rantai standar bekas
yang sudah agak molor. “Nah, kadang justru pas. Saya sering berburu
rantai keteng bekas, tapi yang nggak kendur banget lho,” papar mekanik
berambut lurus ini.
>Obat Kompresi Bocor
Pengguna
Suzuki Satria F-150 yang sudah melakukan bore up seringkali mengalami
bocor kompresi. Kejadian ini begini langganan menimpa mereka yang sudah
aplikasi piston Scorpio atau bore up hingga 190 cc.
"Hal
itu karena bocor di bagian paking jika masih ngotot mengandalkan
material standar," kata Didi Nurhadi, mekanik D2M di Jl. Kapin, No.1,
Kalimalang, Jakarta Timur yang sering menggarap modifikasi Satria F-150
bore up.
Setelah
meneliti beberapa masalah yang terjadi, akhirnya Didi menemukan bahan
paking yang jitu untuk mengatasi masalah tadi. Yakni, menggunakan bahan
tembaga.
"Keunggulan
menggunakan tembaga adalah lebih kuat dan lebih megang antara head dan
blok bawah. Sehingga gak bakalan bocor lagi. Tebal paking baru ini 0,9
mm dan cukup pakai satu lapis," lanjut
mekanik bujangan ini.
Sebenarnya
ketebalan itu sama dengan kondisi asli. "Tebal paking orisinal 0,9 mm
tapi 3 lapis. Nah kalau ini cukup 1 lapis dengan ketebalan sama. Paking
yang berlapis juga makin besar kemungkinan bocor," tambah pria yang
cukup disegani di komunitas drag bike Jakarta ini.
Oh,
ya! Untuk jalur olinya juga harus dipindah ke samping. "Caranya dengan
membuat jalur baru yang besar lubangnya seukuran baut 10," tambah
mekanik yang bisa dicall lebih jauh untuk urusan paking ini di nomor
0856-1093-007.
>Perlebar Lubang Crankcase
Main
bore up kalau sudah pakai piston gede, juga harus dibarengi penggunaan
boring besar. Nah, supaya boring bisa masuk ruang crankcase, tentunya
juga wajib perbesar lubang crankcase. Namun risikonya harus ngibrit ke
tukang bubut dulu.
Kalau
sudah masuk tukang bubut, butuh waktu lama buat antre. Kalau mau cepat,
harus kasih tips dulu. baru deh tambah sama biaya yang harus
dikeluarkan. Ketimbang repot, boleh coba pakai tool-kit untuk
memperbesar lubang crankcase keluaran Kawahara.Alatnya sederhana dan
bisa digunakan siapa saja. Untuk sementara baru bisa digunakan untuk Mio
atau Nouvo. “Terdiri dari as utama dan bulatan seperti piringan tapi
tebal. Untuk menggunakannya cukup dibantu bor tangan,” jelas Coki alias
Yessy Liga Siswanto, bos Kawahara.Untuk menggunakan barang yang aslinya
buatan Taiwan ini harus belah mesin dulu. Maksud utamanya untuk melepas
setang piston alias seher supaya tidak menghalangi proses pelebaran
jalan, eh maksudnya lubang crankcase. Juga lepas dulu empat baut tanam
pengikat silinder.Setelah dibelah, crankcase disatukan tanpa isi.
Dilanjut pasang tool kit bore up yang dilengkapi 4 baut yang dibenamkan
di bekas lubang baut tanam pengikat silinder. Selanjutnya tinggal pasang
gerinda tangan yang diikatkan dengan adaptor. Bila gerinda diputar,
mata bubut akan memakan daging crankcase. Namun supaya tidak terlalu
lebar, mata bubut harus diseting dulu. Info lebih jelas penggunaan
perkakas khusus seharga Rp 1 juta ini silakan main ke Kawahara Racing di
Jl. Cendrawasih, No. 6E-F,Sawah Lama,Ciputat, Tangerang.Telepon (021)
70993827.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar